Pengaruh Perubahan Pola Konsumsi Masyarakat Pada Saat
Bulan Ramadan Terhadap Volume Transaksi
Saham
LAPORAN ORIENTASI BIDANG STUDI
Oleh:
Fadli Agnes Tri Handaru
0641-13-028
Dosen Pembimbing:
Ani Andriyati, M.Si
Ani Andriyati, M.Si
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2015
LEMBAR
PENGESAHAN
Judul :
Pengaruh Perubahan Pola Konsumsi Masyarakat Pada Saat Bulan
Ramadan Terhadap Volume Transaksi Saham.
Nama : Fadli Agnes Tri Handaru
NPM :
064113028
Mengetahui,
Ketua
Jurusan Matematika
Dr.
Ir. Fitria Virgantari, M.Si
Menyetujui
Pembimbing
Ani
Andriyati, M.Si
KATA
PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami
panjatkan kepada Allah. SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan orientasi tentang studi
yang berjudul Pengaruh Perubahan Pola Konsumsi Masyarakat Pada Saat Bulan
ramadan Terhadap Volume Transaksi Saham.
Dalam penyusunan laporan ini banyak kendala
dan hambatan yang terjadi, namun berkat dukungan, bimbingan serta doa maka
laporan ini dapat diselesaikan. Untuk itu pada kesempatan kali ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1.
Ibu Dr. Ir. Fitria
Virgantari, M.Si selaku Ketua Program Studi Matematika FMIPA UNPAK.
2.
Ibu Ani Andriyati, M,Si
selaku pembimbing Program Studi Matematika FMIPA UNPAK.
3.
Dosen-dosen Program
Studi Matematika FMIPA UNPAK.
4.
Kedua orang tua dan
keluarga tercinta.
5.
Dan untuk pihak yang
tidak bisa disebutkan satu persatu, yang berada di lingkungan kampus maupun
luar kampus.
Laporan ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan untuk itu keritik dan saran dari pihak manapun
sangat diharapkan demi memperbaiki pembuatan dan penyusunan laporan berikutnya.
Semoga laporan ini dapat berguna bagi pembaca yang budiman.
Bogor,13
April 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar
Pengesahan.......................................................................................... i
Kata
Pengantar................................................................................................. ii
Daftar
Isi.......................................................................................................... iii
Daftar
Tabel...................................................................................................... iv
BAB I PEMBAHASAN........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan............................................................................... 3
1.3 Ruang Lingkup................................................................................. 3
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN.................................................... 4
2.1 Sejarah Berdirinya Bursa Efek
Jakarta (BEI)................................... 4
2.2 Visi dan Misi..................................................................................... 5
2.2.1 Visi............................................................................................ 5
2.2.2 Misi............................................................................................ 5
2.3 Saham................................................................................................ 5
2.4 Pasar Beruang dan Banteng.............................................................. 6
BAB III PEMBAHASAN........................................................................ 7
3.1 Pengertian Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG)........................ 7
3.2 Metode Selisih ................................................................................. 8
3.3 Langkah Pengujian IHSG BEI......................................................... 8
BAB IV PENUTUP.................................................................................. 11
4.1 Kesimpulan....................................................................................... 11
4.2 Saran................................................................................................. 11
Daftar
Pustaka.................................................................................................. 12
DAFTAR
TABEL
Halaman
1 Rata-rata Volume Transaksi Saham BEI....................................................... 7
2 Selisih
dan Rata-rata Volume Transaksi Saham BEI................................... 10
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Orientasi Bidang Studi
(OBS) merupakan salah satu mata kuliah utama yang ada di program studi
Matematika. Salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah OBS adalah melakukan
praktek ke lembaga-lembaga seperti yang telah dilaksanakan pada tanggal 15
April 2015, telah melakukan kunjungan ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun
latar belakang dilakukan OBS adalah untuk mengamati, mempelajari penggunaan
aplikasi matematika didalam dunia usaha.
BEI menawarkan banyak pelajaran yang
dapat diambil seputar saham seperti: Market
bull, Market bears, logika investor sapi, rangkaian saham
sederhana sampai aplikasi saham virtual yang dibuat sedemikan rupa menyerupai
keadaan pasar saham terkini. Kajian BEI amat banyak dan luas tetapi pada
intinya siklus saham yang terjadi tidak lepas dari sistem pasar.
Pasar
merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli yang diikat dengan akad transakasi
yang sah. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat terlepas dari
kegiatan jual beli baik dalam skala besar ataupun kecil. Tingkat konsumsi
masyarakat akan selalu berubah-ubah mengikuti dengan keadaan global yang
seiring maju. Maju dan berkembangnya era teknologi mengakibatkan sebuah sistem
pasar baru yang bersifat maya yang disebut pasar abstrak. Luas Indonesia
merupakan kendala besar dalam sistem penjualan saham di Indonesia.
Bagaimanapun, orang Sulawesi yang ingin membeli saham perusahaan di Jakarta
harus membeli saham tersebut di Jakarta demikian sebaliknya. Pasar abstrak
merupakan satu jembatan bagi BEI untuk dapat menghubungkan penjual dan pembeli
saham yang berada di Indonesia dengan cepat dan mudah.
Pasar Abstrak adalah pasar dimana para pedagang
dan pembeli tidak bertemu secara langsung, transaksi berlangsung melalui
prantara internet sebagai media
penghubung anatara penjual dan pembeli, atau dengan kata lain orang Sulawesi
tidak perlu melakukan perjalanan jauh dari Sulawesi ke Jakarta jika ingin
membeli saham di Jakarta begitu juga sebaliknya. Berkaitan dengan BEI sebagai
Bursa Efek Indonesia yang menangani perjual belian saham, saham tersebut juga
merupakan salah satu barang yang diperjual belikan dalam sistem pasar abstrak.
Berbeda dengan barang konsumsi pada umumnya, yang mana kita ketahui harga
barang konsumsi akan naik jika harga bahan baku barang tersebut naik itupun
terjadi dalam kurun waktu yang lama. Harga saham suatu perusahaan akan berubah
seiring dengan naik atau turunya konsumen yang membeli produk hasil perusahaan
tersebut, bisa dikatakan semakin banyak terjual barang tersebut di pasaran
semakin naik harga saham suatu perusahaan, oleh karena itu adanya tingkat
konsumsi masyarakat yang tinggi akan suatu barang akan sangat berpengaruh terhadap
harga saham setiap detik.
Tentunya
jika membicarakan produsen dan konsumen kita tidak akan lepas dengan subjek
dari semua kegiatan tersebut, yaitu manusia. Manusia adalah mahluk sosial yang
tidak mampu hidup tampa bantuan yang lain, sehingga manusia mau tidak mau akan
melakukan kegiatan ekonomi sebagai bentuk sosial. Pola konsumsi manusia umumnya
pada tiap jam adalah sama, yaitu membeli barang pokok, skunder, atau tersier
sedangkan yang lain sebagai produsen, tetapi hal ini tidak terjadi pada
masyarakat muslim di dunia khususnya di Indonesia. Seperti yang kita ketahui
masyarakat muslim memiliki ibadah unik pada bulan ramadan yakni berpuasa.
Puasa
merupakan ibadah tahunan rutin umat islam sebagai bentuk pendekatan diri
terhadap pencipta. Ditinjau dari siklus puasa di mana waktu setelah terbit
fajar hingga terbenam matahari adalah waktu yang dilarang untuk makan dan minum,
hal ini menyebabkan perubahan pola konsumsi masyarakat muslim ketika bulan
ramadan, yang nantinya akan berpengaruh kepada harga saham.
Berdasarkan
uraian di atas penulis tertarik untuk membuat laporan OBS yang berjudul “Pengaruh
Perubahan Pola Konsumsi Masyarakat Pada Saat Bulan Ramadan Terhadap Volume
Transaksi Saham".
1.2 Tujuan
Tujuan
makalah ini yaitu memberikan masukan bagi para pemegang saham dalam mengambil
tindakan yang tepat jika terjadi perubahan kondisi transaksi saham pada saat bulan
ramadan.
1.3 Ruang Lingkup
Laporan
ini mencakup sejarah BEI dan berbagai aspek yang ada didalamnya serta keadan
pasar dan rangkuman volume rata-rata transaksi pada tahun 2008-2012.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat
penelitian ini Sebagai bahan pertimbangan para pemilik saham untuk menyikapi
perubahan nilai saham pada waktu tertentu.
BAB
II
TINJAUAN
PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Berdirinya
Bursa Efek Jakarta
Secara historis, pasar modal telah
hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir
sejak jaman kolonia Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar
modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan
pemerintahan kolonia atau VOC.
Meskipun
pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar
modal tidak berjalan sesuai seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa
periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh bebrapa faktor seperti perang dunia
ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonia Belanda kepada
pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi
bursa efek tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Pemerintahan
Republik Indoesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan
beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan
berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Secara singkat,
tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut: Bursa
Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh pemerintah Hindia Belanda
pada desember 1914. Pada tahun 1914-1939 terjadi gejolak militer dan isu
politik ekonomi yang menyebabkan Bursa Efek di Indonesia ditutup selama perang
dunia I dan II berlangsung. Bursa Efek di Batavia kembali dibuka dan diresmikan
oleh presiden Soeharto serta diganti nama menjadi Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada
tanggal 10 Agustus 1977, dimana pada awal mula diresmikan BEJ beroprasi di
bawah pengawasan BAPEPAM (Badan Pelaksanaan Pasar Modal) dengan PT Semen
Cibinong sebagai emiten pertama. Sangat disayangkan minat masyarakat Indonesia terhadap
instrument pasar modal amat rendah dan menyebabkan kegiatan transaksi saham di
BEJ sampai tahun 1987 amat rendah, keadaan ini terus berlangsung hingga
diresmikan kebijakan-kebijakan mengenai pasar modal, di antaranya adalah Paket
Desember 1987 (PAKDES 87), paket diregulasi dibidang perbankan dan pasar modal,
Paket Desember 88 (PAKDES 88), sistem perdagangan saham berbasis komputer, dan
Undang-undang No.8 Tahun 1995 tentang pasar modal yang memberikan kemudahan
bagi perusahaan untuk melakukan penawaran umum dari investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia. Kebijakan-kebijakan
tersebut membuat mata masyarakat Indonesia terbuka dan mulai mencoba instrument
pasar modal, sehingga pada akhir tahun 2007 Bursa Efek Jakarta mencapai
peningkatan aktivitas bursa yang sangat tinggi. Seiring dengan perkembangan BEJ,
pada tahun 2007 BEJ bergabung dengan Bursa Efek Surabaya menjadi Bursa Efek
Indonesia (BEI) dan pada tahun 2009 sistem perdana perdagangan PT BEI
diluncurkan.
2.2 Visi dan Misi
2.2.1 Visi
Menjadi
bursa yang kompetitif dengan kreadibilitas tingkat dunia.
2.2.2 Misi
Menciptakan daya saing
untuk menarik investor dan emiten,
melalui pemberdayaan Anggota Bursa, penciptaan nilai tambah, efisiensi biaya,
serta penerapan kerja suatu lembaga yang baik.
2.3 Saham
Saham
adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan
terhadap suatu perusahaan. Saham menyatakan bahwa pemilik saham (
investor) tersebut juga pemilik sebagian dari perusahaan tersebut.
Dengan kata lain orang yang memiliki saham atas suatu perusahaan, maka ia pun
menjadi pemilik perusahaan. Adapun hak pemilik yaitu:
a. Dividen
Dividen adalah pembagian keuntungan
yang diberikan perusahaan penerbit saham kepada pemilik saham perusahaan,
dividen yang diberikan perusahaan dapat berupa dividen tunai maupun berupa
saham tambahan, dividen diberikan sesuai dengan kesepakatan RUPS.
b. Capital
Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual, capital gain terbentuk dengan adanya
perdagangan di pasar sekunder. Misalnya seorang pemodal membeli saham dengan
harga per lembar Rp.5000 kemudian menjualnya dengan harga Rp.5500 untuk setiap
lembarnya, dengan demikian pembeli saham telah mendapatkan capital gain sebesar Rp.500 untuk setiap saham yang dijual.
c. RUPS
RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
adalah rapat yang diadakan perusahaan penerbit saham untuk membuat kebijakan mengenai
sistem perusahaan, dalam rapat ini hanya pemilik saham yang boleh masuk dan
mengikuti acara. Keputusan tertinggi dalam RUPS dipegang oleh pemilik saham
dengan jumlah saham terbanyak.
2.4 Pasar Beruang dan
Banteng
Bulls
(banteng) dan Bears (beruang) selalu hadir dalam dunia perdagangan, meningkatkan
harapan para pedangang bahkan terkadang menghancurkanya. Bulls and Bear adalah gambaran dari bentuk pasar saham saat ini. Market bull menyatakan pergerakan pasar
yang terus meningkat serta menyaksikan peningkatakn pada pasar saham. Fakta ini
bisa menyebabkan meningkatnya pisikologis dan kepercayaan seorang investor dan mengarah ke tren jagka
panjang positif. Hal ini cendenrung terjadi di negara dengan ekonomi yang kuat
dan solid dengan kerja yang tinggi. Market
Bear adalah gambaran bahwa pasar saham sedang mengalami penurunan, dengan
harga saham terus menurun, sehingga tren menurun meyakinkan investor bahwa ini kerusakan negatif pasar dalam jangka panjang, dan
menyebabkan kenaikan tak terelakan dalam pengangguran dikarenakan perusahaan
mulai mengurangi pekerja.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG)
IHSG
adalah indeks dari seluruh saham yang diperdagangkan di BEI. Dalam bahasa
inggris IHSG disebut juga Jakarta
Composite Index (JCI). Indeks ini dikembangkan dengan nilai indeks dasar
100 pada 10 Agustus 1982 pada saat itu berjumlah 13 saham dan mulai diperkenalkan
pada 1 April 1983. Pengertian IHSG menurut Widoatmojo (1996:189), adalah :
“
Ringkasan dari dampak simultan dan kompleks atas berbagai macam faktor yang
mempengaruhi, terutama fenomena-fenomena ekonomi. Bahkan dewasa ini IHSG
dijadikan barometer kesehatan ekonomi suatu negara dan sebagai landasan
statistik atas kondisi pasar akhir”.
Adapun kegunaan IHSG adalah sebagai berikut:
1. Penanda
arah pasar
2. Pengukur
tingkat keuntungan
3. Tolak
ukur kinerja portofolio
Berikut ini kami sajikan data historis
IHSG tahun 2007-2012 mengenai volume transaksi harian BEI (bulan biasa dan
puasa) seperti pada Tabel 1.
Tabel 1 Rata-rata
Volume Transaksi Saham BEI
|
||||
Tahun
|
Rata-rata Volume Transaksi
|
Pertumbuhan Bulanan IHSG
|
||
Bulan Biasa
|
Bulan Ramadan
|
Bulan Biasa
|
Bulan Ramadan
|
|
2007
|
3.682.650.439.54
|
4.868.340.619.64
|
4,35%
|
19,30%
|
2008
|
2.343.155.710.67
|
2.271.165.217.52
|
-4,22%
|
-15,39%
|
2009
|
5.244.619.915.02
|
4.578.895.481.90
|
7,25%
|
7,87%
|
2010
|
4.557.506.231.90
|
3.953.455.201.52
|
3,84%
|
5,56%
|
2011
|
3.746.683.457.81
|
5.490.644.973.00
|
0,27%
|
-7,00%
|
2012
|
3.214.143.792.65
|
2.471.842.157.71
|
1,08%
|
1,93%
|
3.2 Metode Selisih
Dasar
perhitungan selisih dua nilai adalah A-B. Dalam kasus ini A adalah rata-rata
volume transaksi bulan biasa dan B adalah rata-rata transaksi bulan ramadan
dalam data BEI yang disajikan. Formula perhitungannya adalah sebagai berikut:
.................... Selisih tahun- i = BRi – BBi
…..............................
(1)
BBi
= rata-rata volume transaksi bulan biasa di tahun ke-i.
BRi
= rata-rata volume transaksi bulan ramadan di tahun ke-i.
Selisih transaksi
dalam bentuk persen didapat dengan asumsi rata-rata volume transaksi bulan
biasa harus memiliki nilai lebih besar dibanding bulan ramadan, maka formula
yang didapat adalah sebagai berikut:
........................................................ Persentase
selisih tahun-i =
(2)
Dengan
memlihat selisih persentase dari kedua rata-rata volume transaksi (bulan biasa
dan bulan ramadan) perbedaan antara banyaknya jumlah transaksi pada kedua bulan
tersebut dapat dilihat secara signifikan, sehingga dari hasil selisih dapat
diambil kesimpulan mengenai benar atau tidak bahwa tingkat konsumsi masyarakat
pada bulan ramadan mempengaruhi volume transaksi saham.
3.3 Langkah Pengujian
IHSG BEI
Untuk mencari
persentase dari selisih tahun ke-i maka terlebih dahulu akan dicari selisih
dari masing-masing tahun dengan menggunkan persamaan (1) diperoleh:
Selisih tahun 2007 =
4.868.340.619.64 -
3.682.650.439.54
=
1.185.690.180.10 transaksi
Selisih tahun 2008 =
2.271.165.217.52 - 2.343.155.710.67
=
-71.990.493.15 transaksi
Selisih tahun 2009 =
4.578.895.481.90 - 5.244.619.915.02
=
-665.724.433.12 transaksi
Selisih tahun 2010 =
3.953.455.201.52 - 4.557.506.231.90
=
-604.051.030.38 transaksi
Selisih tahun 2011 = 5.490.644.973.00 - 3.746.683.457.81
=
1.743.961.515.19 transaksi
Selisih tahun 2012 = 2.471.842.157.71 - 3.214.143.792.65
=
-742.301.634.94 transaksi
Kemudian dengan menggunakan persamaan (2) diperoleh:
persentase
selisih tahun 2007 =
= 32,19665%
persentase
selisih tahun 2008 =
= -3,07237%
persentase
selisih tahun 2009 =
=
-12,6935%
persentase
selisih tahun 2010 =
= -13,254%
persentase
selisih tahun 2011 =
= 46,54681%
persentase
selisih tahun 2012 =
= -23,0948 %
Dari hasil perhitungan diperoleh Tabel 2.
Tabel 2 Selisih dan
Rata-rata Volume Transaksi Saham BEI
|
||||||
Tahun
|
Rata-rata Volume Transaksi Bulanan
|
Pertumbuhan Bulanan IHSG
|
||||
Bulan Biasa
|
Bulan Ramadan
|
Selisih
|
Bulan Biasa
|
Bulan Ramadan
|
||
2007
|
3.682.650.439.54
|
4.868.340.619.64
|
32,20%
|
4,35%
|
19,30%
|
|
2008
|
2.343.155.710.67
|
2.271.165.217.52
|
-3,07%
|
-4,22%
|
-15,39%
|
|
2009
|
5.244.619.915.02
|
4.578.895.481.90
|
-12,69%
|
7,25%
|
7,87%
|
|
2010
|
4.557.506.231.90
|
3.953.455.201.52
|
-13,25%
|
3,84%
|
5,56%
|
|
2011
|
3.746.683.457.81
|
5.490.644.973.00
|
46,55%
|
0,27%
|
-7,00%
|
|
2012
|
3.214.143.792.65
|
2.471.842.157.71
|
-23,09%
|
1,08%
|
1,93%
|
Dari hasil hitung selisih dapat disimpulankan
bahwa pada tahun 2007 dan 2011 rata-rata volume transaksi bulan
ramadan lebih besar 32,20% dan 46,55% dibanding bulan biasa, yang berarti bahwa pada
tahun 2007 dan 2010 volume rata-rata transaksi bulan ramadan BEI mengalami
kenaikan dibanding volume rata-rata bulan biasa. Sedangkan pada tahun 2008,
2009, 2010, dan 2012 rata-rata volume transaksi bulan ramadan
lebih kecil -3.07%,-12.69% ,-13.25%, dan -23,09% secara berturut-turut
dibanding bulan biasa, yang berarti bahwa pada tahun 2008, 2009, 2010, dan 2012
volume rata-rata transaksi bulan ramadan BEI mengalami penurunan dibanding
volume rata-rata transaksi bulan biasa BEI.
Dengan
demikian perbandingan antara naik dan turun volume rata-rata transakasi saham
BEI pada bulan biasa dan bulan ramadan adalah 2:4, dimana 2 mewakili naik rata-rata volume transaksi bulan
ramadan pada tahun 2007 dan 2010, sedangkan 4 mewakili turun rata -rata volume
transaksi bulan ramadan pada tahun 2008, 2009, 2010, dan 2012.
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan
di atas dapat disimpulkan, bahwa perubahan pola konsumsi pada bulan ramadan
dominan memberikan dampak negatif terhadap volume transaksi saham sehingga
menunjukan status Market Bears dengan
perbandingan naik turun antara volume rata-rata transaksi bulan biasa dan bulan
ramadan adalah 2:4, oleh karena itu tindakan yang tepat mengenai perubahan
kondisi transaksi saham di bulan ramadan bagi investor adalah tidak perlu hawatir akan adanya tren saham turun
pada saat bulan ramadan dan hindari pisikologis buruk tentang tren saham turun
yang continue hal ini dilakukan demi
menghindari capital gain yang buruk
ketika menjual saham pada saat bulan ramadan sedang harga saham akan kembali normal
bahkan naik pada bulan biasa.
4.2 Saran
Dengan ini penulis
menghimbau agar para investor tidak
menjual saham mereka pada bulan ramadan dan memalumi jika pada bulan ramadan
akan terjadi nilai negatif baik didalam dividen maupun capital gain.
Daftar Pustaka
Anonim.2010.Sejarah [http://www.idx.co.id/id-id
/ beranda / tentangbei / sejarah.aspx].Diakses tanggal 15 April
2015.
_______.2011.Jenis-jenis pasar [http: //liquired.wordpress.com
// 2011/ 04/-09/jenis-jenis-pasar/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C677862355]. Diakses tanggal 18 April 2015.
_______.2012.Pengertian
Saham dan Jenis Saham [http://ilmuakuntansi. web.id /penertian-saham-dan-jenis-saham/]. Diakses tanggal 18 April 2015.
_______.2014.Pengertian
IHSG [http://idebisniskreatif.blogspot.in
/2014/11/pengertian-indes-harga-saham-gabungan-adalah.html]. Diakses
tanggal 16April 2015.
Widoatmojo, S.1996.Cara Sehat Investasi di
Pasar Modal: Pengetahuan Dasar.PT Gramedia,Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar