Kamis, 21 Mei 2015

LAPORAN Orientasi Bidang Studi


Pengaruh Perubahan Pola Konsumsi Masyarakat Pada Saat Bulan  Ramadan Terhadap Volume Transaksi Saham
LAPORAN ORIENTASI BIDANG STUDI

Oleh:
Fadli Agnes Tri Handaru
0641-13-028


Dosen Pembimbing:
Ani Andriyati, M.Si


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2015

LEMBAR PENGESAHAN
Judul                : Pengaruh Perubahan Pola Konsumsi Masyarakat Pada Saat Bulan
                          Ramadan Terhadap Volume Transaksi Saham.
Nama               : Fadli Agnes Tri Handaru
NPM               : 064113028















Mengetahui,
Ketua Jurusan Matematika



Dr. Ir. Fitria Virgantari, M.Si
Menyetujui
Pembimbing



Ani Andriyati, M.Si


KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah. SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan orientasi tentang studi yang berjudul Pengaruh Perubahan Pola Konsumsi Masyarakat Pada Saat Bulan ramadan Terhadap Volume Transaksi Saham.
          Dalam penyusunan laporan ini banyak kendala dan hambatan yang terjadi, namun berkat dukungan, bimbingan serta doa maka laporan ini dapat diselesaikan. Untuk itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1.      Ibu Dr. Ir. Fitria Virgantari, M.Si selaku Ketua Program Studi Matematika FMIPA UNPAK.
2.      Ibu Ani Andriyati, M,Si selaku pembimbing Program Studi Matematika FMIPA UNPAK.
3.      Dosen-dosen Program Studi Matematika FMIPA UNPAK.
4.      Kedua orang tua dan keluarga tercinta.
5.      Dan untuk pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang berada di lingkungan kampus maupun luar kampus.
Laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan untuk itu keritik dan saran dari pihak manapun sangat diharapkan demi memperbaiki pembuatan dan penyusunan laporan berikutnya. Semoga laporan ini dapat berguna bagi pembaca yang budiman.

Bogor,13 April 2015


                                                                                                            Penulis    
DAFTAR ISI
                                                                                                                    Halaman
Lembar Pengesahan.......................................................................................... i
Kata Pengantar................................................................................................. ii
Daftar Isi.......................................................................................................... iii
Daftar Tabel...................................................................................................... iv
       BAB I PEMBAHASAN........................................................................... 1
          1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
          1.2 Tujuan Penulisan............................................................................... 3
          1.3 Ruang Lingkup................................................................................. 3
          1.4 Manfaat Penelitian............................................................................ 3
       BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN.................................................... 4
          2.1 Sejarah Berdirinya Bursa Efek Jakarta (BEI)................................... 4
          2.2 Visi dan Misi..................................................................................... 5
              2.2.1 Visi............................................................................................ 5
              2.2.2 Misi............................................................................................ 5
          2.3 Saham................................................................................................ 5
          2.4 Pasar Beruang dan Banteng.............................................................. 6
       BAB III PEMBAHASAN........................................................................ 7
          3.1 Pengertian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)........................ 7
          3.2 Metode Selisih ................................................................................. 8
          3.3 Langkah Pengujian IHSG BEI......................................................... 8
       BAB IV PENUTUP.................................................................................. 11
          4.1 Kesimpulan....................................................................................... 11
          4.2 Saran................................................................................................. 11
Daftar Pustaka.................................................................................................. 12       

DAFTAR TABEL



Halaman


 1  Rata-rata Volume Transaksi Saham BEI....................................................... 7
 2  Selisih dan Rata-rata Volume Transaksi Saham BEI................................... 10



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
          Orientasi Bidang Studi (OBS) merupakan salah satu mata kuliah utama yang ada di program studi Matematika. Salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah OBS adalah melakukan praktek ke lembaga-lembaga seperti yang telah dilaksanakan pada tanggal 15 April 2015, telah melakukan kunjungan ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun latar belakang dilakukan OBS adalah untuk mengamati, mempelajari penggunaan aplikasi matematika didalam dunia usaha.
          BEI menawarkan banyak pelajaran yang dapat diambil seputar saham seperti: Market bull, Market bears, logika investor sapi, rangkaian saham sederhana sampai aplikasi saham virtual yang dibuat sedemikan rupa menyerupai keadaan pasar saham terkini. Kajian BEI amat banyak dan luas tetapi pada intinya siklus saham yang terjadi tidak lepas dari sistem pasar.
          Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli yang diikat dengan akad transakasi yang sah. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan jual beli baik dalam skala besar ataupun kecil. Tingkat konsumsi masyarakat akan selalu berubah-ubah mengikuti dengan keadaan global yang seiring maju. Maju dan berkembangnya era teknologi mengakibatkan sebuah sistem pasar baru yang bersifat maya yang disebut pasar abstrak. Luas Indonesia merupakan kendala besar dalam sistem penjualan saham di Indonesia. Bagaimanapun, orang Sulawesi yang ingin membeli saham perusahaan di Jakarta harus membeli saham tersebut di Jakarta demikian sebaliknya. Pasar abstrak merupakan satu jembatan bagi BEI untuk dapat menghubungkan penjual dan pembeli saham yang berada di Indonesia dengan cepat dan mudah.
          Pasar Abstrak adalah pasar dimana para pedagang dan pembeli tidak bertemu secara langsung, transaksi berlangsung melalui prantara internet sebagai media penghubung anatara penjual dan pembeli, atau dengan kata lain orang Sulawesi tidak perlu melakukan perjalanan jauh dari Sulawesi ke Jakarta jika ingin membeli saham di Jakarta begitu juga sebaliknya. Berkaitan dengan BEI sebagai Bursa Efek Indonesia yang menangani perjual belian saham, saham tersebut juga merupakan salah satu barang yang diperjual belikan dalam sistem pasar abstrak. Berbeda dengan barang konsumsi pada umumnya, yang mana kita ketahui harga barang konsumsi akan naik jika harga bahan baku barang tersebut naik itupun terjadi dalam kurun waktu yang lama. Harga saham suatu perusahaan akan berubah seiring dengan naik atau turunya konsumen yang membeli produk hasil perusahaan tersebut, bisa dikatakan semakin banyak terjual barang tersebut di pasaran semakin naik harga saham suatu perusahaan, oleh karena itu adanya tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi akan suatu barang akan sangat berpengaruh terhadap harga saham setiap detik.
          Tentunya jika membicarakan produsen dan konsumen kita tidak akan lepas dengan subjek dari semua kegiatan tersebut, yaitu manusia. Manusia adalah mahluk sosial yang tidak mampu hidup tampa bantuan yang lain, sehingga manusia mau tidak mau akan melakukan kegiatan ekonomi sebagai bentuk sosial. Pola konsumsi manusia umumnya pada tiap jam adalah sama, yaitu membeli barang pokok, skunder, atau tersier sedangkan yang lain sebagai produsen, tetapi hal ini tidak terjadi pada masyarakat muslim di dunia khususnya di Indonesia. Seperti yang kita ketahui masyarakat muslim memiliki ibadah unik pada bulan ramadan yakni berpuasa.
          Puasa merupakan ibadah tahunan rutin umat islam sebagai bentuk pendekatan diri terhadap pencipta. Ditinjau dari siklus puasa di mana waktu setelah terbit fajar hingga terbenam matahari adalah waktu yang dilarang untuk makan dan minum, hal ini menyebabkan perubahan pola konsumsi masyarakat muslim ketika bulan ramadan, yang nantinya akan berpengaruh kepada harga saham.
          Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk membuat laporan OBS yang berjudul “Pengaruh Perubahan Pola Konsumsi Masyarakat Pada Saat Bulan Ramadan Terhadap Volume Transaksi Saham".


1.2 Tujuan
          Tujuan makalah ini yaitu memberikan masukan bagi para pemegang saham dalam mengambil tindakan yang tepat jika terjadi perubahan kondisi transaksi saham pada saat bulan ramadan.
1.3 Ruang Lingkup
          Laporan ini mencakup sejarah BEI dan berbagai aspek yang ada didalamnya serta keadan pasar dan rangkuman volume rata-rata transaksi pada tahun 2008-2012.
1.4 Manfaat Penelitian
          Manfaat penelitian ini Sebagai bahan pertimbangan para pemilik saham untuk menyikapi perubahan nilai saham pada waktu tertentu.













BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Berdirinya Bursa Efek Jakarta
          Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonia Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintahan kolonia atau VOC.
          Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan sesuai seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh bebrapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonia Belanda kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
          Pemerintahan Republik Indoesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut: Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh pemerintah Hindia Belanda pada desember 1914. Pada tahun 1914-1939 terjadi gejolak militer dan isu politik ekonomi yang menyebabkan Bursa Efek di Indonesia ditutup selama perang dunia I dan II berlangsung. Bursa Efek di Batavia kembali dibuka dan diresmikan oleh presiden Soeharto serta diganti nama menjadi Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tanggal 10 Agustus 1977, dimana pada awal mula diresmikan BEJ beroprasi di bawah pengawasan BAPEPAM (Badan Pelaksanaan Pasar Modal) dengan PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama. Sangat disayangkan minat masyarakat Indonesia terhadap instrument pasar modal amat rendah dan menyebabkan kegiatan transaksi saham di BEJ sampai tahun 1987 amat rendah, keadaan ini terus berlangsung hingga diresmikan kebijakan-kebijakan mengenai pasar modal, di antaranya adalah Paket Desember 1987 (PAKDES 87), paket diregulasi dibidang perbankan dan pasar modal, Paket Desember 88 (PAKDES 88), sistem perdagangan saham berbasis komputer, dan Undang-undang No.8 Tahun 1995 tentang pasar modal yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan penawaran umum dari investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia. Kebijakan-kebijakan tersebut membuat mata masyarakat Indonesia terbuka dan mulai mencoba instrument pasar modal, sehingga pada akhir tahun 2007 Bursa Efek Jakarta mencapai peningkatan aktivitas bursa yang sangat tinggi. Seiring dengan perkembangan BEJ, pada tahun 2007 BEJ bergabung dengan Bursa Efek Surabaya menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) dan pada tahun 2009 sistem perdana perdagangan PT BEI diluncurkan.
2.2 Visi dan Misi
2.2.1 Visi
          Menjadi bursa yang kompetitif dengan kreadibilitas tingkat dunia.
2.2.2 Misi
          Menciptakan daya saing untuk menarik investor dan emiten, melalui pemberdayaan Anggota Bursa, penciptaan nilai tambah, efisiensi biaya, serta penerapan kerja suatu lembaga yang baik.
2.3 Saham
          Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Saham menyatakan bahwa pemilik saham (  investor) tersebut juga pemilik sebagian dari perusahaan tersebut. Dengan kata lain orang yang memiliki saham atas suatu perusahaan, maka ia pun menjadi pemilik perusahaan. Adapun hak pemilik yaitu:
a.    Dividen
          Dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham kepada pemilik saham perusahaan, dividen yang diberikan perusahaan dapat berupa dividen tunai maupun berupa saham tambahan, dividen diberikan sesuai dengan kesepakatan RUPS.

b.    Capital Gain
          Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual, capital gain terbentuk dengan adanya perdagangan di pasar sekunder. Misalnya seorang pemodal membeli saham dengan harga per lembar Rp.5000 kemudian menjualnya dengan harga Rp.5500 untuk setiap lembarnya, dengan demikian pembeli saham telah mendapatkan capital gain sebesar Rp.500 untuk setiap saham yang dijual.
c.    RUPS
          RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) adalah rapat yang diadakan perusahaan penerbit saham untuk membuat kebijakan mengenai sistem perusahaan, dalam rapat ini hanya pemilik saham yang boleh masuk dan mengikuti acara. Keputusan tertinggi dalam RUPS dipegang oleh pemilik saham dengan jumlah saham terbanyak.
2.4 Pasar Beruang dan Banteng
          Bulls (banteng) dan Bears (beruang) selalu hadir dalam dunia perdagangan, meningkatkan harapan para pedangang bahkan terkadang menghancurkanya. Bulls and Bear adalah gambaran dari bentuk pasar saham saat ini. Market bull menyatakan pergerakan pasar yang terus meningkat serta menyaksikan peningkatakn pada pasar saham. Fakta ini bisa menyebabkan meningkatnya pisikologis dan kepercayaan seorang investor dan mengarah ke tren jagka panjang positif. Hal ini cendenrung terjadi di negara dengan ekonomi yang kuat dan solid dengan kerja yang tinggi. Market Bear adalah gambaran bahwa pasar saham sedang mengalami penurunan, dengan harga saham terus menurun, sehingga tren menurun meyakinkan investor bahwa ini kerusakan negatif pasar dalam jangka panjang, dan menyebabkan kenaikan tak terelakan dalam pengangguran dikarenakan perusahaan mulai mengurangi pekerja.




BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
            IHSG adalah indeks dari seluruh saham yang diperdagangkan di BEI. Dalam bahasa inggris IHSG disebut juga Jakarta Composite Index (JCI). Indeks ini dikembangkan dengan nilai indeks dasar 100 pada 10 Agustus 1982 pada saat itu berjumlah 13 saham dan mulai diperkenalkan pada 1 April 1983. Pengertian IHSG menurut Widoatmojo (1996:189), adalah :
“ Ringkasan dari dampak simultan dan kompleks atas berbagai macam faktor yang mempengaruhi, terutama fenomena-fenomena ekonomi. Bahkan dewasa ini IHSG dijadikan barometer kesehatan ekonomi suatu negara dan sebagai landasan statistik atas kondisi pasar akhir”.
 Adapun kegunaan IHSG adalah sebagai berikut:
1. Penanda arah pasar
2. Pengukur tingkat keuntungan
3. Tolak ukur kinerja portofolio
          Berikut ini kami sajikan data historis IHSG tahun 2007-2012 mengenai volume transaksi harian BEI (bulan biasa dan puasa) seperti pada Tabel 1.
Tabel 1 Rata-rata Volume Transaksi Saham BEI
Tahun
Rata-rata Volume Transaksi
Pertumbuhan Bulanan IHSG
Bulan Biasa
Bulan Ramadan
Bulan Biasa
Bulan Ramadan
2007
3.682.650.439.54
4.868.340.619.64
4,35%
19,30%
2008
2.343.155.710.67
2.271.165.217.52
-4,22%
-15,39%
2009
5.244.619.915.02
4.578.895.481.90
7,25%
7,87%
2010
4.557.506.231.90
3.953.455.201.52
3,84%
5,56%
2011
3.746.683.457.81
5.490.644.973.00
0,27%
-7,00%
2012
3.214.143.792.65
2.471.842.157.71
1,08%
1,93%



3.2 Metode Selisih
          Dasar perhitungan selisih dua nilai adalah A-B. Dalam kasus ini A adalah rata-rata volume transaksi bulan biasa dan B adalah rata-rata transaksi bulan ramadan dalam data BEI yang disajikan. Formula perhitungannya adalah sebagai berikut:
                     .................... Selisih tahun- i = BR­i – BBi .............................. (1)
BBi = rata-rata volume transaksi bulan biasa di tahun ke-i.
BRi = rata-rata volume transaksi bulan ramadan di tahun ke-i.
          Selisih transaksi dalam bentuk persen didapat dengan asumsi rata-rata volume transaksi bulan biasa harus memiliki nilai lebih besar dibanding bulan ramadan, maka formula yang didapat adalah sebagai berikut:
                                                                  ........................................................ Persentase selisih tahun-i =                                   (2)

Dengan memlihat selisih persentase dari kedua rata-rata volume transaksi (bulan biasa dan bulan ramadan) perbedaan antara banyaknya jumlah transaksi pada kedua bulan tersebut dapat dilihat secara signifikan, sehingga dari hasil selisih dapat diambil kesimpulan mengenai benar atau tidak bahwa tingkat konsumsi masyarakat pada bulan ramadan mempengaruhi volume transaksi saham.
3.3 Langkah Pengujian IHSG BEI
          Untuk mencari persentase dari selisih tahun ke-i maka terlebih dahulu akan dicari selisih dari masing-masing tahun dengan menggunkan persamaan (1) diperoleh:
Selisih tahun 2007       = 4.868.340.619.64 - 3.682.650.439.54
                                     = 1.185.690.180.10 transaksi
Selisih tahun 2008       = 2.271.165.217.52 - 2.343.155.710.67
                                    = -71.990.493.15 transaksi

Selisih tahun 2009       = 4.578.895.481.90 - 5.244.619.915.02
                                     = -665.724.433.12 transaksi
Selisih tahun 2010       = 3.953.455.201.52 - 4.557.506.231.90
                                     = -604.051.030.38 transaksi
Selisih tahun 2011       = 5.490.644.973.00 - 3.746.683.457.81
                                     = 1.743.961.515.19 transaksi
Selisih tahun 2012       = 2.471.842.157.71 - 3.214.143.792.65
                                     = -742.301.634.94 transaksi

Kemudian dengan menggunakan persamaan (2) diperoleh:

persentase selisih tahun 2007 =  
                                                 = 32,19665%
persentase selisih tahun 2008 =  
                                                 = -3,07237%
persentase selisih tahun 2009 =  
                                                 = -12,6935%
persentase selisih tahun 2010 =  
                                                 = -13,254%
persentase selisih tahun 2011 =
                                                 = 46,54681%
persentase selisih tahun 2012 =                                                  
                                                 = -23,0948 % 



Dari hasil perhitungan diperoleh Tabel 2.

Tabel 2 Selisih dan Rata-rata Volume Transaksi Saham BEI
Tahun
Rata-rata Volume Transaksi Bulanan
Pertumbuhan Bulanan IHSG

Bulan Biasa
Bulan Ramadan
Selisih
Bulan Biasa
Bulan Ramadan

2007
3.682.650.439.54
4.868.340.619.64
32,20%
4,35%
19,30%

2008
2.343.155.710.67
2.271.165.217.52
-3,07%
-4,22%
-15,39%

2009
5.244.619.915.02
4.578.895.481.90
-12,69%
7,25%
7,87%

2010
4.557.506.231.90
3.953.455.201.52
-13,25%
3,84%
5,56%

2011
3.746.683.457.81
5.490.644.973.00
46,55%
0,27%
-7,00%

2012
3.214.143.792.65
2.471.842.157.71
-23,09%
1,08%
1,93%


          Dari hasil hitung selisih dapat disimpulankan bahwa pada tahun 2007 dan 2011 rata-rata volume transaksi bulan ramadan lebih besar 32,20% dan 46,55% dibanding bulan biasa, yang berarti bahwa pada tahun 2007 dan 2010 volume rata-rata transaksi bulan ramadan BEI mengalami kenaikan dibanding volume rata-rata bulan biasa. Sedangkan pada tahun 2008, 2009, 2010, dan 2012 rata-rata volume transaksi bulan ramadan lebih kecil -3.07%,-12.69% ,-13.25%, dan -23,09% secara berturut-turut dibanding bulan biasa, yang berarti bahwa pada tahun 2008, 2009, 2010, dan 2012 volume rata-rata transaksi bulan ramadan BEI mengalami penurunan dibanding volume rata-rata transaksi bulan biasa BEI.
          Dengan demikian perbandingan antara naik dan turun volume rata-rata transakasi saham BEI pada bulan biasa dan bulan ramadan adalah 2:4, dimana 2 mewakili naik rata-rata volume transaksi bulan ramadan pada tahun 2007 dan 2010, sedangkan 4 mewakili turun rata -rata volume transaksi bulan ramadan pada tahun 2008, 2009, 2010, dan 2012.















BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
       Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan, bahwa perubahan pola konsumsi pada bulan ramadan dominan memberikan dampak negatif terhadap volume transaksi saham sehingga menunjukan status Market Bears dengan perbandingan naik turun antara volume rata-rata transaksi bulan biasa dan bulan ramadan adalah 2:4, oleh karena itu tindakan yang tepat mengenai perubahan kondisi transaksi saham di bulan ramadan bagi investor adalah tidak perlu hawatir akan adanya tren saham turun pada saat bulan ramadan dan hindari pisikologis buruk tentang tren saham turun yang continue hal ini dilakukan demi menghindari capital gain yang buruk ketika menjual saham pada saat bulan ramadan sedang harga saham akan kembali normal bahkan naik pada bulan biasa.
4.2 Saran
       Dengan ini penulis menghimbau agar para investor tidak menjual saham mereka pada bulan ramadan dan memalumi jika pada bulan ramadan akan terjadi nilai negatif baik didalam dividen maupun capital gain.









Daftar Pustaka
Anonim.2010.Sejarah [http://www.idx.co.id/id-id / beranda / tentangbei / sejarah.aspx].Diakses tanggal 15 April 2015.
_______.2011.Jenis-jenis pasar [http: //liquired.wordpress.com // 2011/ 04/-09/jenis-jenis-pasar/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C677862355]. Diakses tanggal 18 April 2015.
_______.2012.Pengertian Saham dan Jenis Saham [http://ilmuakuntansi. web.id /penertian-saham-dan-jenis-saham/]. Diakses tanggal 18 April 2015.
_______.2014.Pengertian IHSG [http://idebisniskreatif.blogspot.in /2014/11/pengertian-indes-harga-saham-gabungan-adalah.html]. Diakses tanggal 16April 2015.
Widoatmojo, S.1996.Cara Sehat Investasi di Pasar Modal: Pengetahuan Dasar.PT Gramedia,Jakarta.



http://fainbory.com/7rmk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga

COREL DRAW

Populer